Saya mendapatkan tugas dari kanor untuk melakukan kunjungan ke Hanoi, Vietnam. Karena penugasan ini kepastiannya cukup mendadak, maka saya berusaha secepat mungkin mencari tiket pesawat agar pada saat pertemuan di sana saya sudah berada di tempat. Harus profesional dong...
Tidak mudah mendapatkan tiket untuk perjalanan internasional yang harus saya lakukan 2 hari lagi. Semua full. Namun akhirnya saya bisa mendapatkan tiket dengan Singapore Airline (SQ). Harganya cukup mahal. Hampir Rp. 4 juta sekali jalan, Jakarta-hanoi. Tentang tips mendapatkan tiket pesawat dalam waktu mendadak akan saya tulis dalam tulisan lain karena tujuan saya menulis ini adalah tentang perjalanan saya dengan menggunakan kereta api Purwajaya.
Pesawat saya SQ hari Minggu pagi pukul 5.50. Untuk itu saya memilih kereta api Purwajaya untuk perjalanan Purwokerto - Jakarta. Purwajaya dijadwalkan berangkat pukul 20,00, dan akan sampai di Jakarta pukul 1.15 dini hari. Saya kira ini waktu yang sangat cukup untuk sampai ke airport Sukarno Hata sebelum pukul 4. Ini perjalanan internasional, sehingga kita harus check in 2 jam sebelum keberangkatan.
Sayang kereta api Purwajaya ada keterlambatankarena ada masalah teknis. Kereta api Purwajaya baru diberangkatkan pukul 21.15. Terlambat satu jam lebih. Saya tanyakan kepada kondektur saat pemeriksaan karcis tentang jam berapa perkiraan akan sampai Stasiun Gambir, dikatakan sekita jam 3 pagi. Kalau jam 3 pagi ok, saya bisa pakai taxi ngebut kesana. Kanan kiri saya banyak yang senang dengan keterlambatan ini karena mereka akan sampai mendekati subuh, sehingga tidak terlampau pagi untuk mendapatkan transport dalam kota. Tetapi saya yang waktunya sangat ketat deg degan juga karena kalau meleset saya bisa ketinggalan pesawat, dan kehilangan uang tiket Rp. 4 juta dan yang penting jadi tidak profesional karena tidak bisa datang di pertemuan tepat waktu.
Kereta api berjalan lambat dan sering sekali berhenti karena berpapasan dengan kereta api lain. Singat cerita, kereta api baru tiba di Stasiun Gambir pukul 4 pagi! Saya harus ngebut seperti james Bond, begitu saya pikir untuk tidak ketinggalan pesawat. Alhamdulilah saya masih bisa mengejar pesawat, walau dengan sangat tergesa-gesa. Begitu sampai gate saya langsung masuk pesawat. Penumpang terakhir yang masuk pesawat.
Saya berpikir, mestinya Meneteri Perhubungan saat memilih Dirut PT. KAI diserta dengan target "Harus menjaga jadwal kereta api agar tepat waktu". "Kalau keterlambatan mencapai sekian persen langsung DIPECAT!". Saya yakin bisa! Dahlan Ikhsan berhasil membuat PLN tidak byar pet lagi, adakah Dahlan Ikhsan yang lain?
AP
Monday, November 21, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment